Foto Profil

Foto Profil
Senyum itu indah, maka tersenyumlah

Senin, 26 April 2010

Tugas FISIOLOGI HEWAN

Khoirul Umam

08330015

1. Amati dan Cermati Konsep map yang dibuat kelompok 3, analisislah dimana letak kekurangan dari konsep atau materi yang akan ditampilkan kelompok 3.

Jawab:
Peta konsep memegang peranan penting dalam belajar bermakna. Oleh karena itu para mahasiswa yang akan mempresentasikan tugas hendaknya pandai menyusun peta konsep untuk meyakinkan bahwa mahasiswa telah belajar bermakna.

Berikut ini merupakan kelebihan dari konsep dan materi yang ditampilkan oleh kelompok 3, yaitu:

Langkah 1: Kelompok 3 telah mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep dan materi.

Langkah 2: Kelompok 3 mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama.

Langkah 3: Kelompok 3 menempatkan ide utama di tengah atau di puncak peta tersebut
Langkah 4: Kelompok 3 secara umum mengelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.

2. Jelaskan dengan rinci bagaimana pernafasan yang dilakukan oleh hewan-hewan parasit, seperti:

· Cacing Pita

Jawab: Pada Fasciola hepatica tidak terdapat sistem pernafasan.

· Cacing Hati

Jawab: Pada Fasciola hepatica tidak terdapat sistem pernafasan.

· Cacing Ascaris lumbricoides

Nama Latin

: Ascaris lumbricoides

Phylum

: Aschelminthes

Sub Phylum

: -

Ordo

: Ascaroidea

Family

: -

Genus

: -

Species

: Ascaris lumbricoides

Kelas

: Nematoda

Nama Daerah

: Cacing gelang

Ascaris lumbricoides adalah cacing gelang parasit pada usus manusia. Adaptasi pernafasan dengan cara sistem enzim jelas terlihat pada nematoda. Siklus kreb telah teridentifikasi pada beberapa nematoda, tetapi hal ini tidak terdapat pada Ascaris. Oksidasi cytochrome-cytochrome tidak terdapat pada Ascaris, meskipun terdapat sistem serupa. Respirasi Anaerobik karbohidrat melepaskan variasi produk akhir dan beberapa nematoda melepaskan komplex yang mengagumkan lima dan enam asam karbon yang sulit untuk dijelaskan. Penambahan oksigen pada lingkungan mengurangi output asam organic, pada beberapa nematoda, asam memiliki sedikit pengaruh pada yang lainnya, khususnya bentuk parasit seperti Ascaris.

Pernafasan detail dari jenis ini dipengaruhi beberapa sistem lain. Dalam tidak terdapatnya siklus kreb atau substitusinya, nematoda tergantung pada pembebasan energi anaerobik. Hal ini cenderung menjadi tergantung pada karbohidrat dan untuk memfermentasikan mereka pada pola metabolik menyerupai fermentasi yang terlihat pada tanaman. Hal ini khususnya cenderung untuk glycogen biji dan sangat tergantung pada glycosis. Dan semua yang tersebut di atas, seperti yang didapat tetapi sebagian kecil dari ketersediaan energi dari makanannya, harus memproses sejumlah besar material, pengaruh ini kebiasaan dalam makan. Kelenturan metabolic yang dipelajari dalam beberapa bentuk telah memperlihatkan gambaran penyesuaian yang telah banyak dilakukan dengan sukses pada nematoda sebagai kelompok.

Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/pd_invertebrata/index.php?mnu=2&id=15

· Cacing kremi

Daur hidup cacing ini bekisar antara 2 minggu sampai 2 bulan. Cacing dewasa dari usus halus pergi ke usus besar kemudian ke anus karena telur telur cacing itu hanya menetas kalau ada OKSIGEN, sehingga diberi nama Oxyuris OK. Di malam hari cacing kremi yang mendekam di usus penderita, biasanya turun ke kawasan dubur untuk bertelur.

· Dan hewan-hewan seperti kuda nil, lumba-lumba, ikan pesut Mahakam

a. Lumba-lumba

Bayi lumba-lumba yang baru lahir akan dibawa ke permukaan oleh induknya agar bias menghirup udara. Lumba-lumba perlu naik ke permukaan untuk bernafas supaya tetap hidup. Lumba-lumba bernafas melalui lubang udara yang terletak di atas kepalnya. Tubuhnya yang licin dan ramping sangat sesuai untuk berenang. Induk Lumba-lumba menyusui anaknya dengan susu yang gurih dan menyediakan energi bagi anaknya supaya cepat besar. Setiap anak lumba-lumba selalu berada di dekat induknya, sehingga ibunya bisa melindungi dari bahaya. Lumba-lumba selalu menjaga hubungan dengan anaknya hingga tumbuh semakin besar. Induk lumba-lumba memanggil anak anaknya dengan siulan khusus yang bisa mereka kenali.

b. Kuda Nil

Kuda nil memiliki tubuh yang besar dan berat, serta kulit kelabu gelap. Mereka juga memiliki gading besar yang biasa mereka gunakan untuk mempertahankan diri dari predator.Kuda nil tinggal di Afrika. Mereka tinggal di dan dekat air tawar, seperti danau dan sungai.

Kuda Nil menggunakan sebagian besar waktunya di dalam air. Sekali menyelam, kuda nil dapat berendam di bawah air sampai lima menit lamanya.
Kulitnya yang tebal hampir tidak berbulu. Kuda nil makan di tepi sungai pada malam hari. Makanannya terutama rumput. Kuda nil dapat menghabiskan kira-kira 45 kg makanan sehari. Kuda nil diburu untuk diambil daging, kulit, dan taring gadingnya.

c. Ikan Pesut Mahakam

Pesut bernafas dengan mengambil udara di permukaan air. Binatang ini dapat juga menyemburkan air dari mulutnya. Sebagai binatang menyusui yang hidup di air terus menerus, Pesut mempunyai lapisan lemak yang tebal.
Habitat Sedangkan habitatnya, Pesut menghendaki perairan yang dalam dan luas.
Binatang menyusui ini dikenal sebagai penghuni Mahakam dan percabangannya.

Tidak seperti mamalia air lain yakni lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut, pesut (Orcaella brevirostris) hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang dilindungi Undang-Undang ini hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia yakni Sungai Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai Irawady.

Dahulu pesut pernah ditemukan di banyak muara-muara sungai di Kalimantan, tetapi sekarang pesut menjadi satwa langka. Kecuali di sungai Mahakam, di tempat ini habitat Pesut Mahakam dapat ditemukan ratusan kilometer dari lautan yakni di wilayah kecamatan Kota Bangun, kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Habitat hewan pemangsa ikan dan udang air tawar ini dapat dijumpai di perairan Sungai Mahakam, danau Jempang (15.000 Ha), danau Semayang (13.000 Ha) dan danau Melintang (11.000Ha).

Pesut mempunyai kepala berbentuk bulat (seperti umbi) dengan kedua matanya yang kecil (mungkin merupakan adaptasi terhadap air yang berlumpur). Tubuh Pesut berwarna abu-abu sampai wulung tua, lebih pucat dibagian bawah - tidak ada pola khas. Sirip punggung kecil dan membundar di belakang pertengahan punggung. Dahi tinggi dan membundar; tidak ada paruh. Sirip dada lebar membundar.

Pesut bergerak dalam kawanan kecil. Walaupun pandangannya tidak begitu tajam dan kenyataan bahwa pesut hidup dalam air yang mengandung lumpur, namun pesut merupakan 'pakar' dalam mendeteksi dan menghindari rintangan-rintangan. Barangkali mereka menggunakan ultrasonik untuk melakukan lokasi gema seperti yang dilakukan oleh kerabatnya di laut.

3. a. Buatlah analisis yang paling sulit dari respirasi

Jawab: ada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.

Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.

Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.

Gbr. alat pernafasan katak

Gbr. Mekanisme pernafasan katak

Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane.

Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.

b. Buatlah rancangan praktikum untuk topik respirasi minimal 3 petunjuk praktikum.

Jawab:

PETUNJUK PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI

Praktikum I

Pernafasan Pada Burung Merpati (Columba livia)

Tujuan:

  • Mengamati dan Mengeahui saluran respirasi pada Rana esculenta.
  • Mengetahui fungsi dari masing-masing organ respirasi pada Rana esculenta.

Uraian Singkat

Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.

Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan reptil.

Akan tetapi kebanyakan burung membuat sarang, dan menetaskan telurnya dengan mengeraminya di sarangnya itu. Sarang bisa dibuat secara sederhana dari tumpukan rumput, ranting, atau batu; atau sekedar kaisan di tanah berpasir agar sedikit melekuk, sehingga telur yang diletakkan tidak mudah terguling. Namun ada pula jenis-jenis burung yang membuat sarangnya secara rumit dan indah, atau unik, seperti jenis-jenis manyar alias tempua, rangkong, walet, dan namdur.

Alat dan Bahan

  • Alat Bedah lengkap (gunting, pinset, scalpel, dan jarum pentul)
  • Papan bedah
  • Loupe
  • Kloroform
  • Tissue dan kapas
  • Burung Merpati (Columba livia)

Cara Kerja

1. Menyembelih Bururng merpati yang telah dibawa dengan memasukkan kedalam toples yang didalamnya telah diberi kapas yang dibasahi dengan kloroform.

2. Setelah burung terbius, ambil dan rentangkan pada papan bedah.

3. Gunting bagian abdomen mulai ujung posterior hingga anterior

4. Setelah terbuaka, amati organ-organ yang menyusun sistem pencernaan dengan bantuan loupe.

5. Menuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.

Tabel Pengamatan

No.

Organ Pencernaan

Keterangan

1.

lubang hidung

Udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea

2.

bronkus

Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar.

3.

Parabronkus

Tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga memungkinkan udara berdifusi.

4.

Pundi-pundi hawa

berhubungan dengan paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh

5.

paru-paru

Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya

Pembahasan

Susunan saluran pencernaan burung pemakan biji terdiri atas mulut, Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.

Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih).

Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru.

Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda bergantung dari berbagai hal, antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh.

Kesimpulan

Bagan pernapasan pada burung di saat hinggap adalah sebagai berikut:

Burung mengisap udara -- udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian belakang -- bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke pundipundi hawa -- udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru -- udara menuju pundipundi hawa depan.

Praktikum II

Pernafasan Pada Katak (Rana Esculenta)

Tujuan Praktikum:

  • Mengamati dan Mengeahui saluran respirasi pada Rana esculenta.
  • Mengetahui fungsi dari masing-masing organ respirasi pada Rana esculenta.

Uraian singkat

Kodok (bahasa Inggris: frog) dan katak alias bangkong (b. Inggris: toad) adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap katak.

Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.

Alat dan Bahan

· Alat bedah lengkap (gunting, pinset, scalpel, dan jarum pentul)

· Papan Bedah

· Kloroform

· Loupe

· Tissue dan kapas

· Katak (Rana esculenta)

Cara kerja

  1. Membius katak yang telah dibawa dengan memasukkan kedalam toples yang didalamnya telah diberi kapas yang dibasahi dengan kloroform.
  2. Setelah katak terbius, ambil dan rentangkan pada papan bedah.
  3. Gunting bagian abdomen mulai ujung posterior hingga anterior
  4. Setelah terbuaka, amati organ-organ yang menyusun sistem pencernaan dengan bantuan loupe.
  5. Menuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan

Tabel Pengamatan

No.

Organ Pencernaan

Keterangan

1.

mulut

Tempat difusi oksigen

2.

kulit

Tempat difusi oksigen, kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi

3.

paru-paru

Tempat difusi oksigen, paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi

Pembahasan

Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane.

Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.

Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.

Kesimpulan

Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi: rongga mulut, esophagus, ventrikulus, intestinum, usus tebal, dan kloaka.

Respirasi Serangga

  1. TUJUAN : 1. Mempelajari respirasi pada hewan serangga

2. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan pada saat bernapas.

  1. ALAT DAN BAHAN :

· 3 hewan atau serangga bermassa berbeda

· Respirometer sederhana

· Timbangan

· Kristal NaOH/KOH

· Eosin

· Vaselin

· Kapas

· Pipet

  1. LANGKAH KERJA

1. Bungkuslah kristal NaOH/KOH dengan kapas, lalu masukkan dalam tabung respirometer.

2. Masukkan serangga yang telah ditimbang beratnya ke dalam botol respirometer, kemudian tutup dengan pipa berskala.

3. Oleskan vaselin pada celah penutup tabung.

4. Tutup ujung pipa berskala dengan jari kurang lebih 1 menit, kemudian lepaskan dan masukkan setetes eosin dengan menggunakan pipet.

5. Amati dan catat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala setiap 2 menit selama 10 menit.

6. Lakukan percobaan yang sama (langkah 1 sampai dengan 5) menggunakan serangga lainnya dengan ukuran atau berat berbeda.

  1. HASIL PENGAMATAN

Jenis Hewan

Berat Tubuh Hewan (g)

Skala kedudukan eosin tiap 2 menit (mL/s)

2 menit

4 menit

6 menit

8 menit

10 menit

Jangkrik

1 gram

0,001

0,002

0,003

0,004

0,005

Jangkrik

1,3 gram

0,015

0,045

0,075

0,1

0,115

Belalang

29 gram

0,4

0,85

0,95

1

1,25

  1. PEMBAHASAN

Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :

Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.

Sistem trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.

  1. KESIMPULAN

Hewan dengan berbeda ukuran dan massa mempengaruhi jumlah volume oksigen yang dibutuhkan karena volume paru-paru juga berbeda. Semakin besar ukuran hewan makin besar pula volume paru-parunya.

Khoirul Umam

08330015

Organization Chart

Umum:

  1. Pengertian system pencernaan adalah penguraian kimia bahan-bahan makanan menjadi zat-zat yang dapat di absorpsi oleh darah manusia atau hewan
  2. Fungsi dasar system pencernaan:

· Mencerna secara mekanik

· Mencerna secara kimiawi

· Menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan

· Menyerap zat-zat makanan dalam darah

· Mengeluarkan bahan-bahan makanan yang tidak dapat dicerna

  1. Proses pencernaan
    • Proses pencernaan mekanis adalah pengunyahan makanan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang tidak di lambung
    • Proses pencernaan kimiawi adalah pelarutan dan pemecahan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil

Mendalam

  1. Organ-organ pencernaan pada invertebrate

System pencernaan pada hewan invertebrate umumnya dilakukan secara intrasel, seperti pada protoa, porifera, dan coelenterate. Pencernaan dilakukandalam alat khusu berupa vakuola makanan, sel koanosit dan rongga gastrofaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit seperti pada cacing pita, alat pencernaannya belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus. Pencernaan dilakukan dengan cara absorbs langsung melalui kulit

  1. Organ-organ pencernaan pada vertebrata

Alat-alat pencernaan pada vertebrata berupa saluran yang memanjang dari rongga mulut sampai bermuara pada anus.

Kompleks

1. Protozoa, tidak memiliki alat khusus pencernaan. Organisme bersel satu tidak mempunyai sistem pencernaan seperti pada hewan bersel banyak. Proses pencernaan makanan pada organisme bersel satu berlangsung di dalam sel itu sendiri. Jika ada makanan, organisme tsb bergerak kea rah makanan . kemudian mengelilingi makanan tersebut dengan pseudopodium ( kaki semu ). Makanan tersebut terkurung oleh kaki semu dan terbentuk vakuola makanan. Di dalam vakuola ini makanan dicerna, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Sari-sari makanan di edarkan ke dalam sitoplasma dan sisa-sisa makanan dikeluarkan dari membran plasma.

2. Plathyhelminthes, Contoh: Planaria sp. Terdapat mulut saluran pencernaan yang bercabang-cabang tetapi tidak memiliki anus. Pada bagian tengah perut (ventral) terdapat tonjolan yang berfungsi sebagai faring.

3. Annelida, contoh: Lumbricus terestis (cacing tanah), sistem pencernaannya sudah lengkap yaitu mulut, saluran pencernaan yang memanjang (faring, esophagus, tembolok, empedu, usus) dan berakhir pada anus.

4. Pisces, contoh pada ikan mas. Saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut (cavum oris), gigi-gigi kecil, faring, esophagus, lambung, hati, pankreas, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan ikan mas disebut hepatopankreas.

5. Reptil, Contoh: Mabouya multifasciata. Sistem pencernaan sudah lengkap. Yaitu mulut, faring, esophagus, lambung, pankreas, usus, dan berakhir di kloaka.

6. Insecta, contoh: Belalang. Jenis makanan serangga berbeda-beda. Serangga ada yang memakan tumbuhan, ada pula yang memakan daging.
Saluran pencernaan belalang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung pengunyah, lambung, usus, rektum, dan anus. Kerongkongan mempunyai bagian membesar seperti gelembung tipis dan berduri. Gelembung itu disebut tembolok. Tembolok berfungsi sebagai alat untuk menyimpan makanan sementara. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.

Makanan masuk melalui mulut. Di dalam rongga mulut makanan dicerna secara mekanis yaitu dikunyah, dan dicerna secara kimiawi dengan air ludah. Dari mulut, makanan masuk ke kerongkongan lalu menuju ke tembolok. Di tembolok, makanan disimpan sementara dan kemudian ke empedal. Empedal memiliki dinding dari kitin untuk menghaluskan makanan. Makanan akhirnya menuju ke lambung. Proses penyerapan sari makanan terjadi di dalam usus. Makanan masuk ke dalam darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh . sisa makanan yang tidak diserap dikeluarkan melalui anus.

7. Amphibi, Contoh: Katak. Saluran pencernaan makanan pada katak terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati, dan pankreas.

Gigi tumbuh pada rahang atas dan langit-langit. Gigi yang tumbuh di langit-langit disebut gigi vomer. Setiap kali tanggal, akan tumbuh gigi baru sebagai ganti. Lidah pada katak bercabang dua dan berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Sesudah makanan masuk mulut, ditelan, kemudian melewati kerongkongan menuju lambung. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk ke usus halus. Dinding usus halus mengandung kapiler darah yang berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan. Selanjutnya sisa makanan masuk ke usus besar. Dari usus besar sisa makanan didorong keluar melalui kloaka.

8. Aves, contoh: Seluruh kelompok unggas. Susunan saluran pencernaan burung pemakan biji terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus halus, usus besar, dan kloaka. Misal ayam dan burung merpati.
Pada mulut terdapat paruh yang kuat dan berfungsi untuk mengambil makanan, tidak berfungsi untuk mengunyah makanan karena tidak mempunyai gigi. makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk ke dalam rongga mulut lalu menuju ke kerongkongan. Bagian bawah kerongkongan membesar berupa kantong yang disebut tembolok. Tembolok berguna untuk menyimpan makanan sementara.

9. Mamalia, contoh: Hewan yang memamah biak (sapi). Pada mamalia terdapat jenis gigi dan susunan alat pencernaan makanan yang berbeda sesuai dengan makanannya. Bentuk dan susunan gigi hewan herbivor berbeda dengan susunan gigi hewan karnivor. Hewan herbivor mempunyai tidak mempunyai gigi taring sebaliknya hewan karnivor mempunyai gigi taring. Pada hewan herbivor, di antara gigi taring dan geraham depan ada ruang yang tidak ditumbuhi dinding. Ruang ini disebut diastema. Gigi hewan herbivor selalu tumbuh dan gigi yang tanggal akan digantikan.

PETUNJUK PRAKTIKUM SISTEM PENCERNAAN

Praktikum I

Pencernaan Pada Burung Merpati (Columba livia)

Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dansayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.

Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan reptil.

Akan tetapi kebanyakan burung membuat sarang, dan menetaskan telurnya dengan mengeraminya di sarangnya itu. Sarang bisa dibuat secara sederhana dari tumpukan rumput, ranting, atau batu; atau sekedar kaisan di tanah berpasir agar sedikit melekuk, sehingga telur yang diletakkan tidak mudah terguling. Namun ada pula jenis-jenis burung yang membuat sarangnya secara rumit dan indah, atau unik, seperti jenis-jenis manyar alias tempua, rangkong, walet, dan namdur.

Alat dan Bahan

  • Alat Bedah lengkap (gunting, pinset, scalpel, dan jarum pentul)
  • Papan bedah
  • Loupe
  • Kloroform
  • Tissue dan kapas
  • Burung Merpati (Columba livia)

Cara Kerja

1. Menyembelih Bururng merpati yang telah dibawa dengan memasukkan kedalam toples yang didalamnya telah diberi kapas yang dibasahi dengan kloroform.

2. Setelah burung terbius, ambil dan rentangkan pada papan bedah.

3. Gunting bagian abdomen mulai ujung posterior hingga anterior

4. Setelah terbuaka, amati organ-organ yang menyusun sistem pencernaan dengan bantuan loupe.

5. Menuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.

Tabel Pengamatan

No.

Organ Pencernaan

Keterangan

1.

Paruh

merupakan modifikasi dari gigi

2.

rongga mulut

terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk

3.

faring

berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat,

4.

lambung terdiri atas:

- Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.
- Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai ” hen’s teeth”,

5.

intestinum

terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.

6.

Usus halus

pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.

Pembahasan

Susunan saluran pencernaan burung pemakan biji terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus halus, usus besar, dan kloaka. Misal ayam dan burung merpati.

Pada mulut terdapat paruh yang kuat dan berfungsi untuk mengambil makanan, tidak berfungsi untuk mengunyah makanan karena tidak mempunyai gigi . makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk ke dalam rongga mulut lalu menuju ke kerongkongan. Bagian bawah kerongkongan membesar berupa kantong yang disebut tembolok. Tembolok berguna untuk menyimpan makanan sementara.
Lambung terdiri dari dua bagian, yaitu lambung kelenjar di bagian depan dan empedal di bagian belakang. Disebut lambung kelenjar karena dindingnya mengandung kelenjar yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi mencerna makanan secara kimiawi. Disebut lambung pengunyah karena karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan makanan. Di dalam empedal sering terdapat batu kecil atau pasir untuk membantu mencerna makanan secara mekanis.

Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu dialirkan ke usus halus. Hasil pencernaan berupa sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus. Burung mempunyai dua usus buntu. Usus buntu berguna memperluas daerah penyerapan sari-sari makanan.

Sisa makanan didorong ke usus besar kemudian ke dalam rektum dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan muara dari tiga saluran, yaitu saluran pencernaan usus, saluran uretra, dan saluran kelamin.

Kesimpulan

Susunan saluran pencernaan burung pemakan biji terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, usus halus, usus besar, dan kloaka. Misal ayam dan burung merpati.

Praktikum II

Pencernaan Pada Katak (Rana Esculenta)

Tujuan Praktikum:

  • Mengamati dan Mengeahui organ-organ pencernaan pada Rana esculenta.
  • Mengetahui fungsi dari masing-masing organ pencernaan pada Rana esculenta.

Uraian singkat

Kodok (bahasa Inggris: frog) dan katak alias bangkong (b. Inggris: toad) adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap kodok.

Pembuahan pada kodok dilakukan di luar tubuh. Kodok jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang kodok jantan akan memijat perut kodok betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada saat yang bersamaan kodok jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina.

Alat dan Bahan

· Alat bedah lengkap (gunting, pinset, scalpel, dan jarum pentul)

· Papan Bedah

· Kloroform

· Loupe

· Tissue dan kapas

· Katak (Rana esculenta)

Cara kerja

  1. Membius katak yang telah dibawa dengan memasukkan kedalam toples yang didalamnya telah diberi kapas yang dibasahi dengan kloroform.
  2. Setelah katak terbius, ambil dan rentangkan pada papan bedah.
  3. Gunting bagian abdomen mulai ujung posterior hingga anterior
  4. Setelah terbuaka, amati organ-organ yang menyusun sistem pencernaan dengan bantuan loupe.
  5. Menuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan

Tabel Pengamatan

No.

Organ Pencernaan

Keterangan

1.

Rongga mulut

terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa

2.

Esofagus

berupa saluran pendek

3.

Ventrikulus (lambung)

berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,

4.

intestinum

dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.

5.

Usus tebal

berakhir pada rektum dan menuju kloaka

6.

kloaka

merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine

Pembahasan

Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.

Gigi tumbuh pada rahang atas dan langit-langit. Gigi yang tumbuh di langit-langit disebut gigi vomer. Setiap kali tanggal, akan tumbuh gigi baru sebagai ganti. Lidah pada katak bercabang dua dan berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Sesudah makanan masuk mulut, ditelan, kemudian melewati kerongkongan menuju lambung. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk ke usus halus. Dinding usus halus mengandung kapiler darah yang berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan. Selanjutnya sisa makanan masuk ke usus besar. Dari usus besar sisa makanan didorong keluar melalui kloaka.

Kesimpulan

Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi: rongga mulut, esophagus, ventrikulus, intestinum, usus tebal, dan kloaka.

Praktikum III

Pencernaan Pada Kadal (Mabouya multifasciata)

Tujuan Praktikum:

  • Mengamati dan Mengeahui organ-organ pencernaan pada Mabouya multifasciata.
  • Mengetahui fungsi dari masing-masing organ pencernaan pada Mabouya multifasciata.

Uraian singkat

Kadal adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk kelompok reptil. Secara luas, pengertian kadal atau kerabat kadal (bahasa Inggris: lizards) juga mencakup kelompok cecak,tokek, bunglon, cecak terbang, biawak, iguana dan lain-lain. Sedangkan secara sempit, istilahkadal dalam bahasa Indonesia biasanya merujuk terbatas pada kelompok kadal yang umumnya bertubuh kecil, bersisik licin berkilau, dan hidup di atas tanah (Ingg.: skink, suku Scincidae, atau umumnya anggota infraordo Scincomorpha).

Alat dan Bahan

· Alat bedah lengkap (gunting, pinset, scalpel, dan jarum pentul)

· Papan Bedah

· Kloroform

· Loupe

· Tissue dan kapas

· Kadal (Mabouya multifasciata)

Cara kerja

Cara kerja praktikum adalah sebagai berikut :

1.Kadal dimatikan dengan jarum penusuk yang ditusukkan pada bagian kepala hingga mengemai pusat syarafnya.

2.Tubuh kadal digunting mulai dari depan kloaka ke sisi kiri kanan tubuh ke arah depan melewati kaki depan sampai ke rahang bawah kemudian kembali lagi ke kloaka.
3.Bagian tubuh yang telah digunting, dikuakan sehingga terlihat bagian situs viscerum.
4.Si
stem pencernaan diamati.

5.Sistem reproduksi diamati.

6.Bagian-bagian rongga mulut diamati.

Tabel Pengamatan

No.

Organ Pencernaan

Keterangan

1.

rongga mulut

bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah, masing-masing memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi
menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut.
Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua,

2.

Esofagus (kerongkongan)

terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk

3.

Ventrikulus(lambung)

berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat,

4.

Intestinum

terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.

Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada reptilia memiliki dua lobus (gelambirf dan berwarna kemerahan)

Pembahasan

Sistem pencernaan kadal meliputi cavum oris, pharynx, oesophagus, gastrum, intestinum dan cloaca. Lidah dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa, giginya melekat pada rahang. Dari cavum oris dilanjutkan ke pharynx, oesophagus dan gastrum atau lambung. Dari lambung kemudian ke intestin, rectum dan cloaca. Cloaca merupakan muara tiga saluran yaitu tempat mengeluarkan sisa pencernaan, sekret, dan untuk reproduksi (Brotowidjojo, 1995).

Kesimpulan

1.Kadal (Mabouya multifasciata) masuk dalam ordo squamata.

2.Tubuh kadal terdiri dari caput (kepala), truncus (badan), cauda (ekor), anggota depan (extrimitas anterior) dan anggota belakang (extrimitas posterior).

3.Ciri-ciri kadal (Mabouya multifasciata) antara lain yaitu hidup di darat, tubuhnya tertutup oleh sisik (bercarapace) atau kulit kering yang menanduk (kasap), memiliki ekor dan bernafas dengan paru-paru.