Foto Profil

Foto Profil
Senyum itu indah, maka tersenyumlah

Senin, 21 Desember 2009

SELAMAT HARI IBU

PERSEMBAHAN IBU


Ibu, perjuanganmu sungguh tiada tara
Kau relakan perutmu sebagai media dalam proses penciptaanku
Semakin hari penderitaanmu semakin berat
Semakin hari beban yang kau terima semakin besar
Karena kau tengah mengandungku
Hingga sembilan bulan lamanya

Saat aku terlahir kedunia
Kau berjuang sekuat tenaga
Untuk menahan rasa sakit yang tak terkira
Sesekali kau menahan nafas
Air matamu mengalir bersama derasnya keringat yang keluar
Membasahi tubuhmu
Betapa hebatnya yang kau lakukan kala itu
Bahkan jika kau harus memilih
Antara menyelamatkan nyawaku dan nyawamu
Pasti kau akan lebih memilih menyelamatkan nyawaku
Karena kau ingin memberikan kesempatan bagiku
Untuk mengarungi kehidupan di dunia

Ketika aku sudah terlahir kedunia
Aku hanya bisa menangis sejadinya
Yang masih belum tahu-menahu tentang dunia
Semua orang yang menanti kelahiranku tampak bahagia
Tak terkecuali kau, Ibu
Senyum bahagiamu memancarkan harapan
Agar kelak aku bisa menjadi orang yang sukses

Tidak cukup sampai disitu
Ketika aku mulai tumbuh dan berkembang
Malam tenangmu tergantikan oleh isak tangisku
Keu rela tidak tidur sebelum aku terlelap
Kau lebih memilih tidur sebentar dan digigit nyamuk
Dari pada aku yang terluka
Kau kerahkan tenagamu untuk bangun dimalam hari
Membuat minuman istimewa bagiku
Kau lebih memilih lapar demi melihatku kenyang
Kau lebih memilih diam dan duduk dirumah demi menemaniku beramain
Kau lebih memilih lelah demi melihatku bahagia
Kau terus menemaniku hingga aku berada diatas tempat tidur
Dan melalapkanku dengan cerita-cerita indah yang kau lantunkan

Tapi, kini setelah aku beranjak dewasa
Aku seakan melupakan semuanya yang telah kau berikan
Tak jarang aku membuatmu menangis
Hanya karena kau tak bisa memenuhi permintaanku
Tatkala kau menyuruhku, sering terlontar ucapan “Ah” dari mulutku
Tak jarang aku memendam rasa benci padamu, hanya karena kau telah memarahiku
Padahal, marahmu adalah kebaikan untukku

Betapa tegarnya kau, Ibu
Meskipun aku sering menyakitimu
Cinta dan kasih sayangmu tetap tercurahkan untukku
Bahkan kau tetap berjuang
Demi melihatku bisa tersenyum bahagia seperti orang lain yang sukses
Bahkan, tanpa kusadari
Kau sering terbangun di tengah dinginya malam, disaat aku tertidur pulas
Sering kau basahi pipimu dengan air mata bening
Demi memanjatkan do’a kepada-Nya untukku
Agar aku bisa menjadi anak yang baik kelak dihadapanmu dan dihadapan-Nya
Agar aku bisa menjadi anak yang kau harapkan

Dan semua itu kau persembahkan hanya untuk anak tercintamu

By: Umam
Refah, 20 Desember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar