Foto Profil

Foto Profil
Senyum itu indah, maka tersenyumlah

Senin, 26 April 2010

Tugas FISIOLOGI HEWAN

Khoirul Umam

08330015

1. Amati dan Cermati Konsep map yang dibuat kelompok 3, analisislah dimana letak kekurangan dari konsep atau materi yang akan ditampilkan kelompok 3.

Jawab:
Peta konsep memegang peranan penting dalam belajar bermakna. Oleh karena itu para mahasiswa yang akan mempresentasikan tugas hendaknya pandai menyusun peta konsep untuk meyakinkan bahwa mahasiswa telah belajar bermakna.

Berikut ini merupakan kelebihan dari konsep dan materi yang ditampilkan oleh kelompok 3, yaitu:

Langkah 1: Kelompok 3 telah mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep dan materi.

Langkah 2: Kelompok 3 mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama.

Langkah 3: Kelompok 3 menempatkan ide utama di tengah atau di puncak peta tersebut
Langkah 4: Kelompok 3 secara umum mengelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.

2. Jelaskan dengan rinci bagaimana pernafasan yang dilakukan oleh hewan-hewan parasit, seperti:

· Cacing Pita

Jawab: Pada Fasciola hepatica tidak terdapat sistem pernafasan.

· Cacing Hati

Jawab: Pada Fasciola hepatica tidak terdapat sistem pernafasan.

· Cacing Ascaris lumbricoides

Nama Latin

: Ascaris lumbricoides

Phylum

: Aschelminthes

Sub Phylum

: -

Ordo

: Ascaroidea

Family

: -

Genus

: -

Species

: Ascaris lumbricoides

Kelas

: Nematoda

Nama Daerah

: Cacing gelang

Ascaris lumbricoides adalah cacing gelang parasit pada usus manusia. Adaptasi pernafasan dengan cara sistem enzim jelas terlihat pada nematoda. Siklus kreb telah teridentifikasi pada beberapa nematoda, tetapi hal ini tidak terdapat pada Ascaris. Oksidasi cytochrome-cytochrome tidak terdapat pada Ascaris, meskipun terdapat sistem serupa. Respirasi Anaerobik karbohidrat melepaskan variasi produk akhir dan beberapa nematoda melepaskan komplex yang mengagumkan lima dan enam asam karbon yang sulit untuk dijelaskan. Penambahan oksigen pada lingkungan mengurangi output asam organic, pada beberapa nematoda, asam memiliki sedikit pengaruh pada yang lainnya, khususnya bentuk parasit seperti Ascaris.

Pernafasan detail dari jenis ini dipengaruhi beberapa sistem lain. Dalam tidak terdapatnya siklus kreb atau substitusinya, nematoda tergantung pada pembebasan energi anaerobik. Hal ini cenderung menjadi tergantung pada karbohidrat dan untuk memfermentasikan mereka pada pola metabolik menyerupai fermentasi yang terlihat pada tanaman. Hal ini khususnya cenderung untuk glycogen biji dan sangat tergantung pada glycosis. Dan semua yang tersebut di atas, seperti yang didapat tetapi sebagian kecil dari ketersediaan energi dari makanannya, harus memproses sejumlah besar material, pengaruh ini kebiasaan dalam makan. Kelenturan metabolic yang dipelajari dalam beberapa bentuk telah memperlihatkan gambaran penyesuaian yang telah banyak dilakukan dengan sukses pada nematoda sebagai kelompok.

Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/pd_invertebrata/index.php?mnu=2&id=15

· Cacing kremi

Daur hidup cacing ini bekisar antara 2 minggu sampai 2 bulan. Cacing dewasa dari usus halus pergi ke usus besar kemudian ke anus karena telur telur cacing itu hanya menetas kalau ada OKSIGEN, sehingga diberi nama Oxyuris OK. Di malam hari cacing kremi yang mendekam di usus penderita, biasanya turun ke kawasan dubur untuk bertelur.

· Dan hewan-hewan seperti kuda nil, lumba-lumba, ikan pesut Mahakam

a. Lumba-lumba

Bayi lumba-lumba yang baru lahir akan dibawa ke permukaan oleh induknya agar bias menghirup udara. Lumba-lumba perlu naik ke permukaan untuk bernafas supaya tetap hidup. Lumba-lumba bernafas melalui lubang udara yang terletak di atas kepalnya. Tubuhnya yang licin dan ramping sangat sesuai untuk berenang. Induk Lumba-lumba menyusui anaknya dengan susu yang gurih dan menyediakan energi bagi anaknya supaya cepat besar. Setiap anak lumba-lumba selalu berada di dekat induknya, sehingga ibunya bisa melindungi dari bahaya. Lumba-lumba selalu menjaga hubungan dengan anaknya hingga tumbuh semakin besar. Induk lumba-lumba memanggil anak anaknya dengan siulan khusus yang bisa mereka kenali.

b. Kuda Nil

Kuda nil memiliki tubuh yang besar dan berat, serta kulit kelabu gelap. Mereka juga memiliki gading besar yang biasa mereka gunakan untuk mempertahankan diri dari predator.Kuda nil tinggal di Afrika. Mereka tinggal di dan dekat air tawar, seperti danau dan sungai.

Kuda Nil menggunakan sebagian besar waktunya di dalam air. Sekali menyelam, kuda nil dapat berendam di bawah air sampai lima menit lamanya.
Kulitnya yang tebal hampir tidak berbulu. Kuda nil makan di tepi sungai pada malam hari. Makanannya terutama rumput. Kuda nil dapat menghabiskan kira-kira 45 kg makanan sehari. Kuda nil diburu untuk diambil daging, kulit, dan taring gadingnya.

c. Ikan Pesut Mahakam

Pesut bernafas dengan mengambil udara di permukaan air. Binatang ini dapat juga menyemburkan air dari mulutnya. Sebagai binatang menyusui yang hidup di air terus menerus, Pesut mempunyai lapisan lemak yang tebal.
Habitat Sedangkan habitatnya, Pesut menghendaki perairan yang dalam dan luas.
Binatang menyusui ini dikenal sebagai penghuni Mahakam dan percabangannya.

Tidak seperti mamalia air lain yakni lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut, pesut (Orcaella brevirostris) hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang dilindungi Undang-Undang ini hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia yakni Sungai Mahakam, Sungai Mekong, dan Sungai Irawady.

Dahulu pesut pernah ditemukan di banyak muara-muara sungai di Kalimantan, tetapi sekarang pesut menjadi satwa langka. Kecuali di sungai Mahakam, di tempat ini habitat Pesut Mahakam dapat ditemukan ratusan kilometer dari lautan yakni di wilayah kecamatan Kota Bangun, kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Habitat hewan pemangsa ikan dan udang air tawar ini dapat dijumpai di perairan Sungai Mahakam, danau Jempang (15.000 Ha), danau Semayang (13.000 Ha) dan danau Melintang (11.000Ha).

Pesut mempunyai kepala berbentuk bulat (seperti umbi) dengan kedua matanya yang kecil (mungkin merupakan adaptasi terhadap air yang berlumpur). Tubuh Pesut berwarna abu-abu sampai wulung tua, lebih pucat dibagian bawah - tidak ada pola khas. Sirip punggung kecil dan membundar di belakang pertengahan punggung. Dahi tinggi dan membundar; tidak ada paruh. Sirip dada lebar membundar.

Pesut bergerak dalam kawanan kecil. Walaupun pandangannya tidak begitu tajam dan kenyataan bahwa pesut hidup dalam air yang mengandung lumpur, namun pesut merupakan 'pakar' dalam mendeteksi dan menghindari rintangan-rintangan. Barangkali mereka menggunakan ultrasonik untuk melakukan lokasi gema seperti yang dilakukan oleh kerabatnya di laut.

3. a. Buatlah analisis yang paling sulit dari respirasi

Jawab: ada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.

Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.

Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.

Gbr. alat pernafasan katak

Gbr. Mekanisme pernafasan katak

Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane.

Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.

b. Buatlah rancangan praktikum untuk topik respirasi minimal 3 petunjuk praktikum.

Jawab:

PETUNJUK PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI

Praktikum I

Pernafasan Pada Burung Merpati (Columba livia)

Tujuan:

  • Mengamati dan Mengeahui saluran respirasi pada Rana esculenta.
  • Mengetahui fungsi dari masing-masing organ respirasi pada Rana esculenta.

Uraian Singkat

Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.

Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan reptil.

Akan tetapi kebanyakan burung membuat sarang, dan menetaskan telurnya dengan mengeraminya di sarangnya itu. Sarang bisa dibuat secara sederhana dari tumpukan rumput, ranting, atau batu; atau sekedar kaisan di tanah berpasir agar sedikit melekuk, sehingga telur yang diletakkan tidak mudah terguling. Namun ada pula jenis-jenis burung yang membuat sarangnya secara rumit dan indah, atau unik, seperti jenis-jenis manyar alias tempua, rangkong, walet, dan namdur.

Alat dan Bahan

  • Alat Bedah lengkap (gunting, pinset, scalpel, dan jarum pentul)
  • Papan bedah
  • Loupe
  • Kloroform
  • Tissue dan kapas
  • Burung Merpati (Columba livia)

Cara Kerja

1. Menyembelih Bururng merpati yang telah dibawa dengan memasukkan kedalam toples yang didalamnya telah diberi kapas yang dibasahi dengan kloroform.

2. Setelah burung terbius, ambil dan rentangkan pada papan bedah.

3. Gunting bagian abdomen mulai ujung posterior hingga anterior

4. Setelah terbuaka, amati organ-organ yang menyusun sistem pencernaan dengan bantuan loupe.

5. Menuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.

Tabel Pengamatan

No.

Organ Pencernaan

Keterangan

1.

lubang hidung

Udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea

2.

bronkus

Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar.

3.

Parabronkus

Tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga memungkinkan udara berdifusi.

4.

Pundi-pundi hawa

berhubungan dengan paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh

5.

paru-paru

Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya

Pembahasan

Susunan saluran pencernaan burung pemakan biji terdiri atas mulut, Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.

Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih).

Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru.

Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda bergantung dari berbagai hal, antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh.

Kesimpulan

Bagan pernapasan pada burung di saat hinggap adalah sebagai berikut:

Burung mengisap udara -- udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian belakang -- bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke pundipundi hawa -- udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru -- udara menuju pundipundi hawa depan.

Praktikum II

Pernafasan Pada Katak (Rana Esculenta)

Tujuan Praktikum:

  • Mengamati dan Mengeahui saluran respirasi pada Rana esculenta.
  • Mengetahui fungsi dari masing-masing organ respirasi pada Rana esculenta.

Uraian singkat

Kodok (bahasa Inggris: frog) dan katak alias bangkong (b. Inggris: toad) adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap katak.

Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.

Alat dan Bahan

· Alat bedah lengkap (gunting, pinset, scalpel, dan jarum pentul)

· Papan Bedah

· Kloroform

· Loupe

· Tissue dan kapas

· Katak (Rana esculenta)

Cara kerja

  1. Membius katak yang telah dibawa dengan memasukkan kedalam toples yang didalamnya telah diberi kapas yang dibasahi dengan kloroform.
  2. Setelah katak terbius, ambil dan rentangkan pada papan bedah.
  3. Gunting bagian abdomen mulai ujung posterior hingga anterior
  4. Setelah terbuaka, amati organ-organ yang menyusun sistem pencernaan dengan bantuan loupe.
  5. Menuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan

Tabel Pengamatan

No.

Organ Pencernaan

Keterangan

1.

mulut

Tempat difusi oksigen

2.

kulit

Tempat difusi oksigen, kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi

3.

paru-paru

Tempat difusi oksigen, paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi

Pembahasan

Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane.

Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.

Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.

Kesimpulan

Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi: rongga mulut, esophagus, ventrikulus, intestinum, usus tebal, dan kloaka.

Respirasi Serangga

  1. TUJUAN : 1. Mempelajari respirasi pada hewan serangga

2. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan pada saat bernapas.

  1. ALAT DAN BAHAN :

· 3 hewan atau serangga bermassa berbeda

· Respirometer sederhana

· Timbangan

· Kristal NaOH/KOH

· Eosin

· Vaselin

· Kapas

· Pipet

  1. LANGKAH KERJA

1. Bungkuslah kristal NaOH/KOH dengan kapas, lalu masukkan dalam tabung respirometer.

2. Masukkan serangga yang telah ditimbang beratnya ke dalam botol respirometer, kemudian tutup dengan pipa berskala.

3. Oleskan vaselin pada celah penutup tabung.

4. Tutup ujung pipa berskala dengan jari kurang lebih 1 menit, kemudian lepaskan dan masukkan setetes eosin dengan menggunakan pipet.

5. Amati dan catat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala setiap 2 menit selama 10 menit.

6. Lakukan percobaan yang sama (langkah 1 sampai dengan 5) menggunakan serangga lainnya dengan ukuran atau berat berbeda.

  1. HASIL PENGAMATAN

Jenis Hewan

Berat Tubuh Hewan (g)

Skala kedudukan eosin tiap 2 menit (mL/s)

2 menit

4 menit

6 menit

8 menit

10 menit

Jangkrik

1 gram

0,001

0,002

0,003

0,004

0,005

Jangkrik

1,3 gram

0,015

0,045

0,075

0,1

0,115

Belalang

29 gram

0,4

0,85

0,95

1

1,25

  1. PEMBAHASAN

Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :

Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.

Sistem trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.

  1. KESIMPULAN

Hewan dengan berbeda ukuran dan massa mempengaruhi jumlah volume oksigen yang dibutuhkan karena volume paru-paru juga berbeda. Semakin besar ukuran hewan makin besar pula volume paru-parunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar